Friday, August 29, 2008

Membasmi Kecoa

Membasmi Kecoa



Kendalikan Sumber Habitatnya

Kecoa seringkali ditemui di salah satu sudut di dalam maupun di luar rumah. Sudut ini merupakan tujuan utama mereka, karena biasanya di tempat ini banyak terdapat makanan yang bisa dinikmati sekaligus bisa dijadikan tempat bersarang yang baru.

Beda jenis beda habitat

Bagian tubuh kecoa inilah yang membedakan jenis kecoa. Di Indonesia ada beberapa jenis kecoa. Jenis kecoa yang umumnya berada di bangunan rumah hanya ada 2 yaitu kecoa amerika/American cockroach (periplaneta Americana) dan kecoa Jerman/German cockroach (Blattela Germanica).

Kedua jenis kecoa ini mempunya habitat yang berbeda beda. Kecoa Amerika sering berada di dalam tempat yang lembab dan hangat seperti septictak atau saluran sanitari. Pada umumnya, jenis kecoa ini senang berada di luar rumah. Sedanglan kecoa Jerman senang berada di dalam rumah terutama pada tempat yang lembab, gelap dan banyak makanan seperti dapur, lemari makan, atau di atas plafon rumah. Bila dilihat secar morfologi, salah satu perbedaan antar kedua jenis kecoa ini ada pada garis di pronothumnya. Sedangkan kecoa Jerman tidak mempunyai garis coklat.

Penyebab kecoa masuk ke rumah.

Kecoa akan masuk ke dalam rumah bila sanitasi rumah tidak baik, adanya jalan bagi kecoa untuk masuk ke dalam rumah, dan populasi kecoa di dalam habitatnya berlebihan. Dengan kelebihan habitat ini, kecoa keluar dari habitatnya untuk mencari sumber makanan.

Kecoa Amerika misalnya, bila populasinya didalan septic tank bertambah banyak dan makanan yang tersedia berkurang, maka mereka akan keluar dari habitatnya untuk mencari makanan. Keoca bisa masuk ke rumah melalui saluran pembuangan yang tidak ditutup dengan baik.

Kenali Sumber Investasi .

Langkah yang paling tepat untuk menghindari kecoa masuk ke dalam rumah adalah Anda harus meminimalkam atau mengendalikan sumber investasi yang disenangi oleh kecoa. Menurut M. Iskandar (technical support manager PT Rentokil), ada 3 sumber yang disenangi oleh kecoa yaitu makanan, ceceran sisa makanan dan tempat lembab.

Ada baiknya sebelum melakukan tindakan untuk mencegah agar kecoa tidak masuk, Anda terlebih dahulu mengecek apakah sudah ada kecoa yang berada di dalam rumah atau belum. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melhat tanda2 seperti adanya kotoran dan kasul/ telur kecoa.

Biasanya kotoran kecoa tertinggal di lantai yang merupakan jalan yang dilalui oleh mereka. Bisa juga kotoran tertinggal pada tempat2 yang tersembunyi seperti di antara buku2 yang disimpan di rak. Celah antara lemari dengan tempat tidur juga bisa jadi WC mereka.

Jika ditemukan tanda adanya kecoa, maka segera lakukan penanganan. Langkah yang bisa langsung dilakukan adalah mengendalikan sumber investasi yang disenangi oleh kecoa, salah satunya ada dapur.

Dapur merupakan sumber investasi makanan bagi kecoa. KArena itu, bila di dapur Anda banyak terdapat makanan setidaknya Anda harus menyimpan makanan tersebut dengan baik seperti menyimpannnya di rak dan wadah tertutup. Di samping itu, bila Anda selesai memasak, usahakan untuk tidak meninggalkan sasa makanan di lantai dapur atau meja dapur. Bersihkan ceceran sisa makanan tersebut. Ceceran inilah salah satu makanan bagi kecoa.

Selain ceceran makana, sampah makanan yang ada di tempat sampah di dapur juga merupakan sumber investasi makanan. Usahakan untuk segera membuang sampah tersebut ke tempat sampah di luar rumah.

Cara-cara tersebut adalah cara untuk membasmi kecoa agar tidak masuk ke dalam rumah. Jika kecoa memang sudah ada di dalam rumah, langkah yang dapat dilakukan untuk mengusir kecoa adalah dengan memberantas atau mengendalikan sumber habitatnya.

Habitat kecoa Amerika biasanya di saluran piapa sanitasi dan septic tank. Untuk meberantasnya bisa dilakukan dengan cara fisik maupun kimia. Secara kimia, kecoa bisa dibasmi dengan pestisida-baik cair maupun bubuk.

Pestisida ini bisa disemportkan pada lubang saluran pipa sanitasi atau saluran pipa pembuangan agar kecoa mati.Selain disemprotkan, pestisida ini juga bisa digunakan dengan cara pengasapan dan digunakan sebagai pengumpan.

Yang perlu diingat lagi bahwa pemberantas kecoa harus dilakukan secara bertahap. Walaupun sudah diberantas, kadang2 kecoa masih tetap ada karena mereka yang bisa menyelamatkan diri ketika diberantas masih bisa berkembang biak.

Sumber : rumah-ku.com

Wednesday, August 20, 2008

Jenis-jenis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Nyamuk

Jenis-jenis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Nyamuk


ciri-ciri Nyamuk Dalam Mengigit Mangsanya

Nyamuk, ?Si Imut? Penebar Maut

Siapa tak kenal makhluk bernama nyamuk? Serangga yang satu ini pasti sangat dikenal oleh manusia. Antara nyamuk dan manusia, bisa dikatakan, hidup berdampingan, bahkan nyaris tanpa batas. Hanya sayangnya, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif, yakni terciptanya simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Yang terjadi, kehadiran nyamuk dianggap mengganggu kehidupan umat manusia. Meski jumlah nyamuk yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang meninggal karena nyamuk, perang terhadap nyamuk seolah menjadi kegiatan tak pernah henti yang dilakukan oleh manusia.

DARI tahun ke tahun, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk cenderung mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus penderita maupun kasus kematian, mulai dari demam berdarah, malaria, hingga kaki gajah (filariasis). Keberhasilan nyamuk sebagai vektor ditandai dengan munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit demam berdarah dengue (DBD) secara nasional.

Faktor penyebab utama timbulnya masalah penyakit yang ditularkan nyamuk adalah karena semakin berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan lingkungan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penular penyakit. Akibatnya, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah kasus penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Nyamuk, bisa disebut, binatang kecil dan imut, beratnya hanya 2 - 2.5 mg, kecepatan terbangnya antara 1,5 - 2,5 km/jam. Namun, di balik ukurannya yang mini tersebut, nyamuk adalah serangga yang sangat berbahaya karena dapat membawa dan menyebarkan aneka penyakit yang mematikan seperti malaria, kaki gajah (filariasis), demam berdarah, chikungunya, dan berbagai jenis radang otak (encephalitis).

Beragam jenis nyamuk berfungsi sebagai vektor atau pembawa protozoa, virus, dan tidak sedikit pula pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit pada manusia. Cara hidup dan cara ?menggigit?- nya pun berbeda-beda. Beberapa genus nyamuk yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita adalah Anopheles, Aedes, dan Culex.

Vaktor penyakit

Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini suka menggigit dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Pada saat ini nyamuk vektor malaria di Indonesia yang ditemukan sebanyak 19 spesies dari genus Anopheles. Empat di antaranya adalah Anopheles sundaicus, Anopheles subpictus, Anapheles aconitus, dan Anopheles maculatus.

Nyamuk yang suka menggigit dalam posisi mendatar sesuai dengan posisi ?pendaratan? di permukaan kulit korbannya adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini menjadi biang penyakit demam berdarah dan chikungunya. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti, berwarna hitam dan belang-belang putih pada seluruh tubuh, berkembang biak di tempat penampungan air dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang. Seperti bak mandi, drum, vas bunga, dan ban bekas. Nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di selokan atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah. Ia biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari.

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas. Tanda lainnya adalah lemah, gelisah, nyeri ulu hati, disertai bintik perdarahan di kulit, kadang mimisan, muntah darah, bahkan dapat berakibat kematian. Sasaran penderita DBD juga merata, mengena pada semua kelompok umur baik anak-anak maupun orang dewasa, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan, baik orang kaya maupun orang miskin, baik yang tinggal di perkampungan maupun di perumahan elite.

Sama dengan DBD, penyakit chikungunya dibawa oleh nyamuk dari genus yang sama, yaitu Aedes, tetapi jenis virusnya berbeda. Virus chikungunya termasuk arbovirus dari genus alphavirus, bentuknya bulat dikelilingi duri. Pembawa virus bisa di tubuh manusia, primata, mamalia lain, dan burung.

Pengidap chikungunya biasanya merasakan adanya rasa linu di persendian semacam siku, lutut, lalu demam tinggi, dan juga muntah-muntah. Mimisan bisa terjadi pada pasien anak-anak. Daerah epidemi ditemukan di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Filipina. Penyebaran virus chikungunya tidak ditularkan antar manusia, namun melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dengan masa inkubasi 1 - 12 hari.

Nyamuk dari genus Culex dapat menyebarkan penyakit encephalitis (radang otak). Encephalitis adalah suatu penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus. Ada beberapa macam encephalitis diantaranya Japanese Encephalitis dan St Louis Encephalitis. Berdasarkan penelitian tahun 1982 diketahui, vektor untuk Japanese Encephalitis adalah nyamuk Culex tritaeniorhyncus. Yaitu sejenis nyamuk Culex yang berkembang di daerah sekitar kandang ternak babi, sapi dan di sekitar sawah atau parit.

Penyakit lain yang masih disebabkan oleh kelompok virus yang sama adalah Virus Nil Barat atau sering disebut WNV (West Nile Virus). WNV adalah arbovirus yang ditularkan nyamuk Culex dengan habitat awal virus adalah burung, lalu dipindahkan oleh nyamuk. WNV dapat berpindah melalui transfusi darah, transplantasi organ tubuh dan susu murni pada sejumlah kasus.

Ketika pasien mulai terinfeksi tidak terlihat gejala-gejala tertentu. Namun satu penyakitnya muncul, lebih menyerupai orang yang terkena flu. Beberapa orang bisa mengalami sakit serius termasuk radang otak. Penyakit ini ditemukan di Uganda, Afrika 1937 dan daerah-daerah endemik seperti Israel, Afrika, India, dan Mesir.

Selain pembawa virus dan protozoa, di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres yang dapat berperan sebagai pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan penyakit kaki gajah (filariasis). Nyamuk Culex fatigan, dapat menyebarkan cacing jenis Wuchereria bancrofti. Nyamuk ini yang paling sering dijumpai di rumah-rumah. Nyamuk Mansonia, nyamuk ini berada di sekitar tanaman air, misalnya eceng gondok, cacing yang disebarkannya jenis Brugia malayi. Nyamuk Aedes dan Anopheles juga dapat menyebarkan cacing filaria di desa-desa.

Sumber : sman12bandung.sch.id

Tuesday, August 19, 2008

Cara Membasmi Rayap

Cara Membasmi Rayap



Salah satu masalah yang sering ditemukan dalam rumah adalah rayap. Walaupun bentuknya kecil, rayap dapat menghancurkan sebuah gedung sekalipun. Hal ini disebabkan karena kayu yang biasanya dijadikan pondasi rumah habis digerogoti hingga keropos dan hanya tertinggal kulit kayunya saja.

Rayap sering kali sulit diberantas. Mereka hidup dalam komunitas besar dan senang berada di tempat yang lembab dan gelap, seperti gudang atau loteng yang terkena bocoran air. Sayangnya banyak daerah di Indonesia yang memiliki suhu yang hangat dengan kelembaban tinggi. Maka diperlukan perhatian extra keras untuk memberantas rayap dari rumah.

Satu hal yang perlu diingat, saat musim hujan tiba biasanya rumah akan didatangi banyak laron yang mengerubungi lampu. Berhati-hatilah dengan laron ini, karena laron akan bermetamorfosis menjadi rayap yang kemudian menyusup ke dalam rumah.

Rayap mudah dideteksi keberadaannya. Biasanya kita akan menemukan tumpukan serbuk kayu yang halus jatuh ke lantai. Bila dibersihkan, serbuk kayu ini akan ada lagi. Kadang, kita dapat mendengar suara-suara di bangunan rumah yang terbuat dari kayu.

Pada dasarnya, rayap senang hidup di tempat yang terdapat celah. Kemungkinan timbulnya rayap akan semakin besar bila banyak kayu yang tertimbun di dalam tanah saat pembangunan, terdapat celah pada pondasi, sistem ventilasi yang kurang baik, atau kayu yang berhubungan langsung dengan tanah.

Rayap dapat menembus tembok dan memakan apa saja mulai dari buku, rak, lemari dan lain-lain. Untuk itu, terdapat dua cara membasmi rayap yaitu di tahap pra konstruksi dan pasca konstruksi, yaitu sejak pembangunan pondasi rumah, pilihlah kayu yang berkualitas seperti kayu jati atau merbau karena memiliki bau yang menyengat sehingga tidak disenangi rayap, maka kemungkinan timbulnya rayap relatif lebih kecil.

Cara yang lain adalah dengan menyemprotkan bahan kimia anti rayap ke lapisan tanah pondasi rumah sebelum rumah dibangun untuk mencegah rayap menyusup masuk ke bangunan, menyemprotkannya ke seluruh lantai bangunan atau menyemprotnya langsung ke permukaan kayu.

Sedangkan pada tahap pasca konstruksi, dapat dilakukan dengan memasukkan obat pembasmi rayap ke dalam tanah sepanjang pondasi bangunan atau menyemprotkan obat tersebut langsung ke permukaan kayu.

Tak ada salahnya memanggil tenaga ahli untuk membasmi rayap dari rumah, mengingat betapa ‘hebatnya’ mahluk kecil ini. Rayap hilang, rumah dan barang-barang anda pun terselamatkan.

Sumber : papanbuletin.com

Monday, August 18, 2008

Nyamuk Adalah Sumber Penyakit

Nyamuk Adalah Sumber Penyakit





Dewasa ini Indonesia mengahadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan, karena meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging diseases), sementara penyakit tidak menular dan penyakit degeneratif mulai meningkat. Angka kematian penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak dipengaruhi faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat.

Terlebih lagi dalam kondisi sosial ekonomi yang memburuk, tentunya kejadian kasus penyakit menular memerlukan penanganan yang lebih serius, profesional, dan bermutu. Disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new-emerging deseases). Salah satu masalah yang menjadi perhatian dan tercantum dalam PERPRES No.7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004 – 2009 adalah perkembangan penyakit menular yang disebabkan oleh Nyamuk seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Chikungunya, Kaki Gajah (filariasis), dan Japanese Encephalitis yang jumlah kasusnya cenderung meningkat serta penyebarannya semakin meluas.
Di Kabupaten Banyuwangi penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk juga masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Banyuwangi, karena faktor geografi, lingkungan dan mobilitas penduduk yang tinggi.

Apa saja penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang menjadi masalah di Kabupaten Banyuwangi ?
1. Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (virus demam berdarah) dan dapat menyebabkan kematian,

ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti).
2. Demam Chikungunya (Demam Chik) adalah suatu penyakit menular dengan gejala utama demam mendadak, nyeri pada

persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-

bintik kemerahan) pada kulit, ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang juga merupakan penular penyakit demam berdarah.
3. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles dengan gejala klinis utama : demam, menggigil

secara berkala dan sakit kepala.
4. Filariasis (penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria, ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

Apa yang sudah dilakukan dikabupaten Banyuwangi ?
Untuk memberantas nyamuk yang paling efektif adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), dengan SK Bupati Banyuwangi No. 188/193/KEP/429.012/2007 tanggal 8 Mei 2007 tentang CEPLES (Cukup Enam Puluh Menit Lenyapkan Sarang) nyamuk, yaitu dengan cara :
1. CEPLES Nyamuk dilaksanakan secara serentak seminggu sekali (hari Jum’at) selama 60 menit.
2. Masyarakat melaksanakan kerja bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilokasi masing-masing dan tempat-tempat umum.
3. PSN dilakukan dengan prinsip 3M plus yaitu :
a. Menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya minimal satu kali seminggu.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat melatakkan telur nyamuk.
c. Menugubur barang-barang bekas agar tidak menjadi tempat penampungan air dan menjadi sarang nyamuk.
d. Memasang kawat kasa di ventilasi rumah, untuk menghindari nyamuk masuk rumah.
e. Memberi ikan pemakan jentik pada kolam atau menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang tidak mungkin dikuras seminggu sekali.
f. Memasang kelambu.
g. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
h. Memberikan pencahayaan yang cukup dirumah, sehingga rumah tidak gelap dan lembab.
i. Menghindari menggantung baju yang telah digunakan (bau keringat) karena menjadi tempat istirahat nyamuk.
4. Setelah kerja bakti PSN selesai dilakukan, Juru Pemnatau Jentik (Jumnatik) akan melakukan pemeriksaan jentik kerumah – rumah warga secara sampling/acak untuk mendapatkan hasil PSN yang telah dilakukan.
5. Jumantik membantu warga memantau tempat-tempat yang memungkinkan menjadi tampat perindukan nyamuk.
6. Hasil pemantauan dari jumantik akan dilaporkan secara bertingkat kepada ketua Jumantik untuk diteruskan kepada perangkat desa / kelurahan dan Puskesmas.
7. Melibatkan siswa untuk memantau jentik minimal dirumahnya masing-masing yang hasilnya dilaporkan kepada guru dan diteruskan ke Puskesmas.

Sumber : dinkes.banyuwangikab.go.id

Saturday, August 16, 2008

Waspadai Leptospirosis yang di Sebabkan Oleh Tikus

Waspadai Leptospirosis yang di Sebabkan Oleh Tikus




Gambar : search from altavista

Tikus, dianggap penyebar leptospirosis

Jakarta - Penyakit leptospirosis disebabkan oleh tikus, kinivpenyakit leptospirosis menghantui korban banjir di Jakarta. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tidak cepat ditanggulangi. Untuk mencegah merebaknya penyakit ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau warga meminta antibiotik ke posko medis. Antibiotik ini akan diberikan gratis pada warga.

Wakil Kepala Dinkes DKI Jakarta dr Salimar Salim mengatakan, antibiotik cepat menuntaskan leptospirosis. “Kalau penanganannya telat, bisa menimbulkan kematian,” ujar Salimar.

Ia juga menyarankan agar warga tidak mengonsumsi bahan-bahan makanan yang terendam banjir. Kuman penyebab leptospirosis bisa tahan berminggu-minggu di air keruh. “Sebetulnya kumannya cepat mati kalau kena desinfektan. Tetapi kalau di air keruh bisa tahan berminggu-minggu. Agar tidak terkena, hati-hati waktu membersihkan sisa banjir,” tambahnya. Di RSUD Tarakan, paling tidak dua pasien positif terindikasi penyakit ini.
Penyakit ini disebabkan urine tikus yang masuk ke tubuh manusia melalui luka. Bila terinfeksi, maka seseorang akan demam tinggi dan nyeri sendi.

Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia. Bakteri ini mempunyai ratusan serotipe. Nama-nama serotipe ini sebagian diambil dari nama penderita atau tempat di Indonesia, seperti, serotipe harjo, mankarso, naam, sarmin, djasiman, sentot, rachmati, paijan, bangkinang, dan binjei.

Selain disebarkan oleh tikus, juga bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Tetapi untuk Indonesia, tikus adalah binatang penyebar lepstopirosis yang dominant.



Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui: permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi setitik urine tikus yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan dan diminum manusia.

Urine tikus yang mengandung bibit penyakit leptospirosis dapat mencemari air di kamar mandi atau makanan yang tidak disimpan pada tempat yang aman. Sejauh ini tikus merupakan reservoir (sumber) dan sekaligus penyebar utama penyebab leptospirosis. Leptospirosis tidak menular langsung dari pasien ke pasien.

Gejala

Penyakit ini ditandai demam menggigil, pegal linu, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering, mual, muntah, sampai mencret-mencret. Mirip dengan masuk angin. Sakit ini akan bertambah parahsehingga membuat penderita tidak sanggup duduk atau berdiri. Jika pada tahapan ini tidak diobati gejala bertambah parah dan tampak lebih khas.

Pada tahap selanjutnya, penyakit ini menyerang hati, pada stadium lanjut muncul gejala penyakit kuning. Kulit dan putih mata menjadi kekuningan, selain tampak pula mata merah layaknya sedang sakit mata. Demam, kuning dan mata merah, dianggap khas pada leptosprirosis . Adakalanya terjadi perdarahan. Bunyi para-paru abnormal, dan kemungkinan kulit meruam merah.


Selain komplikasi ke hati menimbulkan gejala penyakit kuning, komplikasi ke selaput otak menimbulkan gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan kesadaran. Komplikasi ke ginjal umumnya bersifat fatal. Angka kefatalan penyakit leptospirosis mencapai 5 persen, artinya 5 dari setiap 100 kasus bisa tewas.
Selain korban banjir, petani yang bekerja di sawah, pekerja perkebunan, pekerja rumah potong hewan, serta pekerja lain yang selalu kontak langsung dengan urine maupun jaringan hewan seperti dokter hewan, pekerja laboratorium, mantri hewan, juga rentan tertular.


Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi, mencapai 2,5 sampai 16,45 persen atau rata-rata 7,1 persen. Bahkan pada penderita berusia di atas 50 tahun, risiko kematian lebih besar, bisa mencapai 56 persen. Pada penderita yang sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning, risiko kematian akibat leptospirosis lebih tinggi lagi.

Kuman leptospira ini mampu bertahan hidup bulanan di air dan tanah, dan mati oleh desinfektans seperti lisol. Maka upaya "lisolisasi" seluruh permukaan lantai, dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air kotor banjir yang mungkin sudah berkuman leptospira, dianggap cara mudah dan murah mencegah "mewabah"-nya leptospirosis.

Sumber : halamansatu.net

Ciri-ciri Tikus, Masalah dan Pengendaliannya

Ciri-ciri Tikus, Masalah dan Pengendaliannya



Oleh: Laboratorium Reservoir, B2P2VRP Salatiga*)

ciri-ciri tikus kepala, badan dan ekor terlihat jelas. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang berambut. Binatang ini mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil dan lentur. Di sekitar hidung/moncong terdapat misae. Badan tikus berukuran kecil (600 mm), sehingga binatang ini sering disebut sebagai mamalia kecil. Berdasarkan ukuran badannya, dikenal tikus besar/sedang dan kecil.
Tikus berukuran badan besar atau sedang, ukuran panjang badannya 180 - 600 mm, sedangkan tikus berukuran badan kurang dari 180 mm dikenal tikus kecil. Tubuh tikus secara umum mempunyai bentuk atau ciri yang berbeda antara tikus berukuran besar, sedang dan tikus yang berukuran berukuran kecil, seperti mencit. Tikus berukuran besar sering disebut sebagai tikus wirok, sedangkan yang berukuran kecil sering disebut tikus piti, mencit atau nying-nying.

Perbedaan yang mencolok antara tikus berukuran besar, sedang dan kecil terletak pada hidung, mata, telinga, badan dan panjang ekor. Pada tikus berukuran sedang seperti tikus rumah (Rattus tanezumi), mempunyai hidung yang meruncing, mata dan telinga besar, badan yang relatif ramping dan ekor lebih panjang daripada badannya, sedangkan pada tikus yang berukuran besar seperti tikus got (Rattus norvegicus) pada umumnya mempunyai hidung yang tumpul, mata dan telinga kecil, serta badan yang nampak gemuk dan tebal kulitnya, sedang ekor relatif lebih pendek daripada badannya. Mencit mempunyai perbedaan yang jelas dengan tikus dewasa dan tikus muda, yaitu kenampakan badan mencit lebih kecil daripada tikus dewasa, sedangkan untuk membedakan mencit dan tikus muda, yaitu pada bagian kepala dan kaki mencit kecil, pada tikus muda bagian tersebut terlihat relatif besar.

Kebutuhan makanan bagi seekor tikus setiap harinya kurang lebih 10% dari berat tubuh, bila keadaan makanan tersebut kering. Apabila makanan yang tersedia mengandung banyak air, maka kebutuhan meningkat menjadi 15 % berat tubuhnya. Dengan pemberian pakan yang sama setiap harinya, maka seekor tikus sawah mampu menghabiskan 10 gram beras/hari, 23,6 gram ubi jalar, 20,8 gram ubi kayu atau jagung, 7 gram kacang, atau 4 gram ikan asin.
Adapun kebutuhan minum, seekor tikus memerlukan 15 - 30 ml air/hari. Jumlah ini dapat berkurang , jika makanan yang dikonsumsi sudah mengandung banyak air. Untuk mencit, kebutuhan makanannya 3 - 4 gram/hari bahan kering, atau kurang lebih 20% dari bobot tubuhnya, sedang kebutuhan airnya cukup 3 ml/hari

Tikus sebagai binatang kosmopolitan dan dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang di gudang dan hewan penggangu menjijikkan di perumahan. Belum banyak diketahui dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan.
Berbagai hal yang mempengaruhi pola distribusi penyakit (bersumber tikus) dan timbulnya penyakit menular adalah perubahan ekosistem akibat penebangan hutan, pembangunan bendungan, pengeringan, perencanaan irigasi pertanian, dan perubahan iklim. Rodensia komensal yaitu rodensia yang hidup di dekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit.
Penyakit bersumber rodensia yang disebabkan oleh berbagai agen penyakit seperti virus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing dapat ditularkan kepada manusia secara langsung, melalui feses, urin dan ludah atau gigitan rodensia dan tidak langsung, melalui gigitan vektor ektoparasit tikus (kutu, pinjal, caplak, tungau).
Dengan adanya dampak tersebut maka perlu adanya penanggulangan/pengendalian tikus. Yang mungkin dapat dilakukan adalah usaha untuk mengurangi dan menurunkan populasi satu tingkat yang tidak membahayakan kehidupan manusia.
Cara pengendalian tikus ada 4, yaitu:

1. Pemasangan perangkap.
Beberapa model perangkap yang dapat digunakan
1. Perangkap hidup Single life trap
2. Perangkap mati Snap trap
3. Perangkap bubu
4. Pitfall trap
5. Perangkap TBS Trap Barrier System/ LTBS Linier Trap Barrier System
pemasangan perangkap diletakkan pada lokasi ditemukannya tanda keberadaan tikus, di Inner Bound perangkap diletakkan di pinggir saluran air, taman, kolam, di dalam semak, sekitar TPS, dan tumpukan barang bekas. Secara kimiawi dengan umpan beracun.
2. 3. Predator
(Kucing dan anjing untuk di lingkungan perumahan, burung hantu, ular dan garangan untuk lingkungan sawah dan kebun)
4. Sanitasi
Pencegahan tikus dan mencit di lingkungan perumahan adalah sanitasi lingkungan. Pencegahan berdasar sanitasi lingkungan adalah pengendalian melalui upaya penyehatan lingkungan di dalam dan di luar ruang/ bangunan rumah (lingkungan sekitarnya), terutama yang menyangkut penyimpanan bahan makanan, sisa makanan dan pembuangan limbah makanan.

Sumber : itbang.depkes.go.id

Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti)

Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):



* Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
* Pertumbuhan telur sampai dewasa ± 10 hari
* Menggigit/menghisap darah pada siang hari
* Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
* Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah yang agak gelap dan lembab, bukan di got/comberan
* Hidup di dalam dan di sekitar rumah
* Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain.
* Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain.


Nyamuk Aedes Aegypti

Sumber : bratachem.com

Friday, August 15, 2008

Bahaya Obat Nyamuk

Bahaya Obat Nyamuk



Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? ampuhkah? berapa harganya? itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ? Aku harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesia yang benar2 ampuh dan AMAN. semua obat nyamuk memamang berbahaya.

Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar2 aman. iklan2 di TV dan media lain menyesatkan. Tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang gak bikin batuk ato wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunkan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi.

Bahaya obat nyamuk Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya,MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negri karena duduga kuat sebagai zat karsinogenik sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini. temenku pernah 'mabuk' propoxur karena menyentuhnya dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan... 7 hari panas dingin gak keruan. Kalau yang lain bagaimana?

hIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon tapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tapi juga DDVP atau dichlorvos... zat turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah tapi berbahaya, pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, raid dan mortein memang non propoxur dan non DDVP tapi keampuhannya sangat diragukan, mereka hanya efektif melawan nyamnuk Aedes tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita).

Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi indikasi bahwa kita tidak boleh berada diruangan tsb selama bau masih tercium, kurang lebih selama 1 jam.... Obat nyamuk tipe lain bagaimana? Sama saja, obat nyamuk bakar jelas menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektiknya). Penggunaaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, sari Puspa/Soffell, atau Lavender gimana? Ketiganya mengandung racun bernama Diethyltoluamide atau DEET, DEET ini sangat korosif, Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu kena kulit kita? Jadi sekali lagi telah terjadi pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit, mana mungkin zat yangjelas2 merusak kulit dapat merawat kulit, bahkan setelah ditambahi embel2 menggunkan Aloe Vera atau zat pelembab lain tetap saja berbahaya, jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak dibawah usia 2 tahun.

Jadi gimana? Back to nature, kalau malam pakai kelambu, kalau siang pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan GUNAKAN DENGAN CARA YANG AMAN..... jangan pernahberfikir racun itu aman..... beberapa memang ampuh tapi tak ada yang benar2 aman... pilihlah yang efek racunnya paling kecil, jika sekedar untuk mengendalikan (bukan membasmi) nyamuk maka pilihan terbaik adalah Baygon Tutup hijau (racunnya transfluthrin danCyfluthrin) Vape or Mortein, kalau perlu mengendalikan kecoa maka Baygon selain tutup hijau dan Mortein adalah pilihan terbaik.

Kalau obat nyamuk bakar sih hampir sama semua... obat nyamuk elektrik pilihannya ada pada Baygon or Vape, sedagkan lotion penolak nyamuk antara Sari Puspa or Autan (kandungan DEET 13 dan 12.5 %, sedangkan Lavender hingga 15%).... semuanya terserah anda.


Sumber : dranak.blogspot.com

Thursday, August 14, 2008

Rattropik Alat Pembasmi Tikus

Rattropik Alat Pembasmi Tikus


Rattropik Alat Pembasmi Tikus


Rattropik Pembasmi Hama Tikus

RatTropik adalah racun tikus yang sangat efektif untuk daerah tropis, yang mengandung bahan aktif Bromadiolon dan telah di daftarkan di Komisi Pestisida- Departement Pertanian RI.

Jangan Takut Bau !!!!!
Tikus yang telah memakan Rattropik pada hari ke 3-4 akan mencari sumber air seperti saluran air kotor atau got karena terus haus dan akan mati disana. Setelah tikus makan umpan dalam 4 - 7 hari populasi tikus akan berkurang drastis bahkan habis.

Kenapa Tikus Mati Pada Hari Ke 3-4
Produk ini di rancang agar tikus yang memakan Rattropik akan mati pada hari ke 3-4 karena ini akan memberi waktu untuk sang tikus agar keluar dari sarangnya untuk mencari sumber air, Sehingga jika tikus tersebut mempunyai sarang di dalam rumah, tidak akan mati di dalam.
Dan Jika tikus tersebut mempunyai anak di dalam sarang, waktu 3-4 hari ini juga bisa memberi waktu dia memberi makan kepada anak-anaknya, sehingga tidak hanya induknya saja yang mati tetapi juga seluruh keturunannya.

Jaminan Mutu !!!
Kualitas dari Rattropik telah teruji dan telah digunakan di kalangan luas, mulai dari rumah tangga sampai dengan industri.

Sumber : hamatikus.wordpress.com

Hati-hati Gigitan Nyamuk

Hati-hati Gigitan Nyamuk



Hati-hati Gigitan Nyamuk

Hewan kecil ini memang tercatat sangat mematikan. Ia jadi mediator berbagai penyakit yang hingga kini telah menelan korban jiwa manusia ribuan orang. Salah satu yang paling sering menimbulkan korban jiwa adalah nyamuk aedes yang menyebabkan penyakit demam berdarah.

Di Indonesia, sudah tak terhitung lagi berapa korban jiwa akibat penyakit ini. Jauh sebelum itu, nyamuk juga pernah menyebarkan penyakit malaria. Bertahun-tahun silam, saat belum ditemukan obatnya, penyakit malaria juga menelan korban hingga ribuan orang. Kini, rupanya, ada jenis penyakit lain akibat gigitan nyamuk yang ternyata sangat ganas. Efeknya lebih cepat mematikan dibanding kedua penyakit tadi. Hal ini dialami oleh seorang pria Inggris bernama Michael Nicholson.

Saat berlibur di New Hampsire, Amerika Serikat, ia digigit nyamuk jenis langka yang dikategorikan dengan nama Triple E yang merupakan kepanjangan dari Eastern Equine Encephalitis. Triple E merupakan nyamuk penyebar penyakit yang banyak berkembang biak di wilayah pesisir Amerika Utara. Nyamuk yang sering menyerang ternak ini tercatat juga telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia. Nyamuk langka ini menggigit Michael saat ia sedang asyik memancing di sebuah danau. Akibat gigitan nyamuk tersebut, biasanya korban jika tak segera ditangani dengan serius bisa meninggal dunia hanya dalam waktu 10 hari.

Dalam kasus tersebut, Michael mengalami gejala demam tinggi dan peradangan di otak hingga ia koma. Efek penyakit yang ditularkan melalui gigitan Triple E ini memang tergolong ganas. Hanya dalam waktu 3-10 hari biasanya orang yang tergigit akan mengalami demam sangat tinggi, radang otak, koma, dan akhirnya meninggal. Menurut Dr Lorna Willock, konsultan kesehatan dari NHS Lothian, yang menangani Michael, virus yang disebarkan oleh nyamuk Triple E sangat langka dan tidak pernah menular antar manusia.

Namun, hingga kini belum ada obat atau pun vaksin untuk mencegah gigitan nyamuk ganas itu. Satu-satunya cara, menurutnya adalah mencoba menghindari gigitan nyamuk berbahaya itu. Jadi, berhati-hatilah terhadap mahkluk kecil yang sering berdengung di sekitar telinga kita. Segera basmi jentik dan sarang nyamuk dengan menjaga kebersihan di sekitar kita. Anda sepakat?

Sumber : andriewongso.com

Thursday, August 7, 2008

Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009