Saturday, August 16, 2008

Ciri-ciri Tikus, Masalah dan Pengendaliannya

Ciri-ciri Tikus, Masalah dan Pengendaliannya



Oleh: Laboratorium Reservoir, B2P2VRP Salatiga*)

ciri-ciri tikus kepala, badan dan ekor terlihat jelas. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang berambut. Binatang ini mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil dan lentur. Di sekitar hidung/moncong terdapat misae. Badan tikus berukuran kecil (600 mm), sehingga binatang ini sering disebut sebagai mamalia kecil. Berdasarkan ukuran badannya, dikenal tikus besar/sedang dan kecil.
Tikus berukuran badan besar atau sedang, ukuran panjang badannya 180 - 600 mm, sedangkan tikus berukuran badan kurang dari 180 mm dikenal tikus kecil. Tubuh tikus secara umum mempunyai bentuk atau ciri yang berbeda antara tikus berukuran besar, sedang dan tikus yang berukuran berukuran kecil, seperti mencit. Tikus berukuran besar sering disebut sebagai tikus wirok, sedangkan yang berukuran kecil sering disebut tikus piti, mencit atau nying-nying.

Perbedaan yang mencolok antara tikus berukuran besar, sedang dan kecil terletak pada hidung, mata, telinga, badan dan panjang ekor. Pada tikus berukuran sedang seperti tikus rumah (Rattus tanezumi), mempunyai hidung yang meruncing, mata dan telinga besar, badan yang relatif ramping dan ekor lebih panjang daripada badannya, sedangkan pada tikus yang berukuran besar seperti tikus got (Rattus norvegicus) pada umumnya mempunyai hidung yang tumpul, mata dan telinga kecil, serta badan yang nampak gemuk dan tebal kulitnya, sedang ekor relatif lebih pendek daripada badannya. Mencit mempunyai perbedaan yang jelas dengan tikus dewasa dan tikus muda, yaitu kenampakan badan mencit lebih kecil daripada tikus dewasa, sedangkan untuk membedakan mencit dan tikus muda, yaitu pada bagian kepala dan kaki mencit kecil, pada tikus muda bagian tersebut terlihat relatif besar.

Kebutuhan makanan bagi seekor tikus setiap harinya kurang lebih 10% dari berat tubuh, bila keadaan makanan tersebut kering. Apabila makanan yang tersedia mengandung banyak air, maka kebutuhan meningkat menjadi 15 % berat tubuhnya. Dengan pemberian pakan yang sama setiap harinya, maka seekor tikus sawah mampu menghabiskan 10 gram beras/hari, 23,6 gram ubi jalar, 20,8 gram ubi kayu atau jagung, 7 gram kacang, atau 4 gram ikan asin.
Adapun kebutuhan minum, seekor tikus memerlukan 15 - 30 ml air/hari. Jumlah ini dapat berkurang , jika makanan yang dikonsumsi sudah mengandung banyak air. Untuk mencit, kebutuhan makanannya 3 - 4 gram/hari bahan kering, atau kurang lebih 20% dari bobot tubuhnya, sedang kebutuhan airnya cukup 3 ml/hari

Tikus sebagai binatang kosmopolitan dan dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang di gudang dan hewan penggangu menjijikkan di perumahan. Belum banyak diketahui dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan.
Berbagai hal yang mempengaruhi pola distribusi penyakit (bersumber tikus) dan timbulnya penyakit menular adalah perubahan ekosistem akibat penebangan hutan, pembangunan bendungan, pengeringan, perencanaan irigasi pertanian, dan perubahan iklim. Rodensia komensal yaitu rodensia yang hidup di dekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit.
Penyakit bersumber rodensia yang disebabkan oleh berbagai agen penyakit seperti virus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing dapat ditularkan kepada manusia secara langsung, melalui feses, urin dan ludah atau gigitan rodensia dan tidak langsung, melalui gigitan vektor ektoparasit tikus (kutu, pinjal, caplak, tungau).
Dengan adanya dampak tersebut maka perlu adanya penanggulangan/pengendalian tikus. Yang mungkin dapat dilakukan adalah usaha untuk mengurangi dan menurunkan populasi satu tingkat yang tidak membahayakan kehidupan manusia.
Cara pengendalian tikus ada 4, yaitu:

1. Pemasangan perangkap.
Beberapa model perangkap yang dapat digunakan
1. Perangkap hidup Single life trap
2. Perangkap mati Snap trap
3. Perangkap bubu
4. Pitfall trap
5. Perangkap TBS Trap Barrier System/ LTBS Linier Trap Barrier System
pemasangan perangkap diletakkan pada lokasi ditemukannya tanda keberadaan tikus, di Inner Bound perangkap diletakkan di pinggir saluran air, taman, kolam, di dalam semak, sekitar TPS, dan tumpukan barang bekas. Secara kimiawi dengan umpan beracun.
2. 3. Predator
(Kucing dan anjing untuk di lingkungan perumahan, burung hantu, ular dan garangan untuk lingkungan sawah dan kebun)
4. Sanitasi
Pencegahan tikus dan mencit di lingkungan perumahan adalah sanitasi lingkungan. Pencegahan berdasar sanitasi lingkungan adalah pengendalian melalui upaya penyehatan lingkungan di dalam dan di luar ruang/ bangunan rumah (lingkungan sekitarnya), terutama yang menyangkut penyimpanan bahan makanan, sisa makanan dan pembuangan limbah makanan.

Sumber : itbang.depkes.go.id

No comments:

Share on Facebook
Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009